Jumat, 30 Oktober 2009

7 Prioritas Perekonomian RI di 2009

Jakarta – Pemerintah telah menetapkan 7 prioritas untuk perekonomian Indonesia di tahun 2009. Mulai dari penanganan pengangguran hingga upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan hanya sekitar 4,5% di tahun 2009.

Tujuh prioritas perekonomian 2009 itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers usai memimpin rapat koordinasi di Gedung Depkeu, Jakarta, Rabu (31/12/2008).

SBY mengungkapkan, dirinya mendengarkan laporan sekaligus memimpin rakor di Depkeu. Presiden mendengarkan laporan dan presentasi dari pejabat menko perekonomian sekaligus Menkeu. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan masalah-masalah fundamental dari pengelolaan APBN 2009.

“Sebagaimana diketahui, jajaran Depkeu malam ini akan kerja lembur untuk mencatat semua yang berkaitan dengan penerimaan negara. Lalu mengenai realisasi APBN 2008 pada posisi terkini, apakah itu penerimaan, belanja dan angka defisit. Dan juga implementasinya di kementerian/lembaga dan Pemda untuk mengetahui performa APBN seperti apa,” jelas presiden.

Selain itu juga dilaporkan mengenai prospek ekonomi di 2009 yang dipengaruhi oleh perekonomian global. Berikut 7 hal yang menjadi prioritas dalam perekonomian 2009:

1. Mengatasi kemungkinan pengangguran baru akibat krisis perekonomian global.

2. Mengelola inflasi.

“Bulan ini saya mendapat informasi bahwa terjadi deflasi. Tahun depan mudah-mudahan akan lebih baik lagi,” ujar presiden.

3. Menjaga pergerakan sektor riil.

“Oleh karena itu, kebijakan yang kita ambil seperti insentif fiskal oleh menteri keuangan itu untuk menyelamatkan sektor riil agar perusahaan menyelamatkan tenaga kerjanya sehingga tidak melakukan PHK,” imbuh presiden.

4. Mempertahankan daya beli masyarakat.

“Tahun depan kan gaji akan kita naikkan lagi, demikian pula gaji ke-13. Bagi yang tidak memiliki gaji, kita ada berbagai program-program dalam APBN,” jelasnya.

5. Melindungi masyarakat miskin. Pemerintah telah menyiapkan beberapa skim untuk program pengentasan kemiskinan.

6. Memelihara kecukupan pangan dan energi.

“Alhamdulillah beras kan tahun ini sudah mencapai swasembada. Energi seperti BBM dan gas sudah makin diminati masyarakat,” ujarnya.

“Anda selalu memperhatikan harga internasional. Pergerakan harga minyak terus kita pantau dan pada saatnya kita sesaikan harga BBM dalam negeri sesuai harga minyak internasional dan juga kapasitas APBN,” tambahnya.

7. Menjaga pertumbuhan ekonomi

Menurut presiden, pertumbuhan ekonomi 2008 yang mencapai 6% merupakan level yang cukup baik di masa krisis.

Namun karena semua negara mengkoreksi pertumbuhan ekonominya ke bawah tahun depan, kita harap tahun depan kita bisa memelihara angka pertumbuhan ekonomi yang pantas. Saya berharap bisa di atas 4,5%. Itu angka yang sangat realistis, bahkan kalau kita kerja keras bisa lebih dari itu. Jadi mari kita mulai tahun 2009 dengan penuh semangat,” pungkas presiden.

Tidak ada komentar: